AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

Al qur'an merupakan kitab suci atau Wahyu Allah yang harus dijadikan pedoman hidup .secara garis besar kitab suci tersebut memuat tiga pola hubungan. Pertama, tentang tata cara (etika) hubungan antara manusia dengan Allah (hablum minaAllah) kedua, hubungan antara sesama manusia (hablum minannas). Ketiga, hubungan antara manusia dengan alam (lingkungan hidup).
 
 Sebagai makhluk Allah yang sangat sempurna, karena berbagai potensi yang dimilikinya, manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena nya, menjadi suatu kewajiban bagi manusia untuk menyakini adanya Allah dan mengabdikan diri kepadanya, salah satu cara yang dapat dilakukan manusia adalah dengan bertafakur terhadap lingkungan hidup sebagai ciptaannya, selain itu, manusia berkewajiban untuk menjaga dan memilihara lingkungan hidup tersebut.
     
Dalam kaitan dengan keberadaannya,Islam menegaskan bahwa manusia di ciptakan dan ditugaskan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.hal tersebut sebagaimana ditegaskan dalam Firman Allah:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً  ؕ  قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ  وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ  ؕ  قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya:

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,"Aku hendak menjadikan khalifah di bumi" Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh,Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
      
                     (QS. Al-Baqarah: Ayat 30)
    
Menurut Prof. DR. Quraisy Syihab, kekhalifahan mempunyai empat unsur yang kait berkaitan. Keempat unsur yang dimaksud adalah:

1.Manusia yang dinamai khalifah
2.Lingkungan hidup
3.Hubungan manusia dengan lingkungan hidup
4.Allah SWT
 
Hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan Alam bukan merupakan hubungan antara Tuhan dan hamba, melainkan bentuk hubungan kebersamaan atau lesetaraan dalam kepatuhan terhadap Allah. Semakin baik interaksi, maka akan semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh dari alam  tersebut.
      
Lingkungan hidup yag dimaksud dalam hal ini adalah lingkugan dunia tumbuh tumbuhan (flora)  dan lingkungan hidup hewan (fauna)  sehubungan dengan kedua jenis lingkungan hidup tersebut,

Allah berfirman:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَار وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَآءِ مِنْ مَّآءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ کُلِّ دَآ بَّةٍ ۖ  وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Artinya:

"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti."(QS. Al-Baqarah: Ayat 164)
   
Dalam ayat tersebut dijelaskan komponen komponen lingkungan hidup ,antara lain:langit, bumi, malam, siang,laut,air dan angin. Selain hal itu,ayat ini juga menegaskan tentang mamfaat dari komponen lingkungan hidup.laut bermamfaat sebagai tempat yang di butuhkannya.air hujan dapat memyirami bumi yang kering menjadi subur,sehingga ditumbuhi tumbuh tumbuhanemghidupi berbagai jenis binatang yang dapat digunakan.
    
Pada Ayat lain Allah menjelaskan tentang penciptaan lingkungan hidup  dalam bentuk air dan gunung gunung.Manfaat daripadanya sangat besar bagi kehidupan manusia dan hewan ternak bagi dimilikinya.

Allah berfirman:

 اَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعٰٮهَاوَالْجِبَالَ اَرْسٰٮهَا مَتَاعًا لَّـكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْ

Artinya:

Dan bumi sesudah itu dihamparkan nya. Dia (Allah) memancarkan dari padanya mata air, dan (menumbuhkan)  tumbuh tumbuhannya. Dan gunung gunung di pancarkannya dengan Teguh. (Semua itu)  untuk kesenanganmu dan hewan hewan ternakmu. (QS. an Nazi'at:31-33)
   
Sebagai khalifah Allah, manusia harus dapat menempatkan diri dalam memakmurkan lingkungan flora dan fauna (alam semesta)  dengan berlandaskan pada etika agama, sikap amanah dan tanggung jawab. Namun bila etika agama dilanggar, hal ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yang pada akhirnya akan membawa kebinasaan pada diri manusia sendiri. Sampai sekarang, ternyata kerusakan lingkungan itu banyak dilakukan oleh manusia.

Firman Allah:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Artinya:

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
              (QS. Ar-Rum: Ayat 41)

      Gambar kerusakan lingkungan di laut


Muhammad Abd.  Al Qadir Al-Faggi menjelaskan beberapa pendapat ulama dari tafsir Al Jamili Ahkam Al Qur'an" Karya AlQurthubi. Pertama, menafsirkan kata "fasad" dengan kekeringan, kurangnya tumbuh tumbuhan serta hilang nya berkah dan sedikitnya penghidupan. Kedua,  "fasad" ditafsirkan dengan"melakukan maksiat dan kezaliman. "
   
Tindakan pengrusakan terhadap lingkungan (flora dan fauna)  merupakan suatu perbuatan yang tercela dan sangat di kejama oleh Allah. Tindakan pengrusakan tersebut merupakan penyimpangan dari tujuan penciptaan manusia selaku khalifah di muka bumi.

Firman Allah:
وَلَا تَبْغِ الْـفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِين

Artinya:

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi, sesungguhnya  Allah tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan.  (QS al Qashash ayat:77)   
               Ayat tentang kerusakan alam



Berbuat kerusakan terhadap alam semesta (lingkungan hidup), juga dapat digolongkan sebagai perbuatan orang munafik.
                 
Allah SWT berfirman:

وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ  لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَـرْثَ وَالنَّسْلَ  ؕ  وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ
Artinya:

"Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi,serta merusak tanam-tanaman dan 
ternak,sedang Allah tidak menyukai kerusakan.
       (QS. Al-Baqarah: Ayat 205)
    
Kedua ayat di atas diakhiri dengan kecaman Allah terhadap perbuatan kerusakan dan terhadap orang yang melakukan perbuatan tersebut. Hal itu berarti perusakan merupakan perbuatan tercela (Akhlak madzmumah), yang semestinya di tinggalkan manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Doa Harian Lengkap

Tak Mau Sujud Pada Manusia,Iblis Keluar Dari Surga!

Adab membaca Al-qur'an dalam islam